Ada banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen dan proses pengambilan keputusannya dalam
pembelian suatu barang, antara lain keluarga dan rumah tangga. Saat ini
keberadaan keluarga dan rumah tangga sangat berpengaruh terhada pola hidup dan prilaku
konsumsi seseorang. Hal ini didasari pada gaya hidup keluarga maupun rumah
tangga itu sendiri. Semakin tinggi derajat keluarga, semakin tinggi juga
kebutuhan hidup. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang
paling penting terhadap masyarakat. Di dalam keluarga dan rumah tangga
sangat berpengaruh terhadap pembelian konsumen, karena kebutuhan keluarga dan
rumah tangga sangat banyak.
Secara ilmiah keluarga dapat diartikan
sebagai sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan
darah, pernikahan, atau adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah
tangga adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang
menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi
sikap pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga
untuk menambah perabotan, bahan makanan bayi, dan lain-lain. Rumah tangga
berbeda dengan keluarga dalam rumah tangga mendeskripsikan semua orang, baik
yang berkerabat maupun yang tidak, yang menempati satu unit perumahan. Baik
untuk rumah tangga maupun keluarga, data dapat digunakan oleh organisasi
pemasaran untuk analisis makro maupun pemasaran.
Keluarga sebagai suatu lingkup paling
dekat dengan konsumen “keluarga” merupakan pengaruh paling kuat pada si
konsumen dalam memilih suatu produk. Mengapa demikian, pertama adalah keluarga
sebagai sumber orientasi yang terdiri dari keluarga. Kedua adalah keluarga
sebagai sumber keturunan. Jadi keluarga ada hubungannya dalam mempengaruhi
prilaku konsumen. Dalam kehidupan rumah tangga situasi dari keadaan di dalamnya
menjadikan patokan dari konsumen sebagai pembeli, dimana tindakan itu terjadi
karena pembentukan sebuah emosional, yaitu terbentuknya suatu keprobadian dan
gaya hidup dalam diri si konsumen tersebut. Dengan kata lain pembetukan suatu
imej seseorang dalam pembentukan kepribadian dipengaruhi oleh lingkunga sekitar
yaiut kelurga,teman, dan sekitar yang berpengaruh besar dalam perilaku konsumen
Studi tentang keluarga dan hubungan
mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan
dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan,
yaitu :
1. Banyak produk
dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebgai unit keluarga. Contoh : jika
pasangan baru membeli rumah barangkali mereka akan melibatkan anak, orang tua,
nenek dan keluarga besar.
2. Ketika
pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan
mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya. Contoh :
pengaruh remaja mungkin pula besar sekali pada pembelian pakaian orang tua.
Pengaruh rumah tangga dan konsumen
terhadap prilaku konsumen itu sendiri disebabkan oleh banyak hal yang
memungkinkan terjadi atau tidaknya suatu keputusan pembelian dari konsumen
terhadap suatu produk tertentu.
Variabel yang Mempengaruhi Sosiologi Keluarga dan Rumah Tangga
Pemasar dapat memahami keluarga dan
keputusan rumah tangga yang lebih baik dengan memeriksa dimensi sosiologis
tentang bagaimana keluarga membuat keputusan konsumen. Tiga variabel
sosiologis yang membantu menjelaskan bagaimana fungsi keluarga meliputi kohesi,
adaptasi, dan komunikasi.
- Kohesi adalah ikatan
emosional antara anggota keluarga. Itu mengukur seberapa dekat satu sama
lain merasa anggota keluarga pada tingkat emosional. Kohesi mencerminkan
rasa keterhubungan atau keterpisahan dari anggota keluarga lainnya.
- Adaptasi mengukur
kemampuan sebuah keluarga untuk mengubah struktur kekuasaannya, hubungan peran,
dan aturan hubungan dalam respon terhadap stres situasional dan
perkembangan. Tingkat adaptasi menunjukkan seberapa baik keluarga dapat
memenuhi tantangan yang disajikan oleh situasi berubah.
- Komunikasi adalah dimensi
memfasilitasi, penting untuk gerakan pada dua dimensi
lainnya. Keterampilan komunikasi positif (seperti empati, mendengarkan
reflektif, komentar mendukung) memungkinkan anggota keluarga untuk berbagi
kebutuhan mereka berubah karena mereka berhubungan dengan kohesi dan kemampuan
beradaptasi. Keterampilan komunikasi negatif (seperti pesan ganda, ganda
mengikat, kritik) meminimalkan kemampuan untuk berbagi perasaan, sehingga
membatasi gerakan dalam dimensi kohesi dan kemampuan beradaptasi. Memahami
apakah keluarga anggota puas dengan pembelian keluarga membutuhkan
komunikasi dalam keluarga. Untuk menentukan bagaimana keluarga membuat
keputusan pembelian dan bagaimana keluarga mempengaruhi perilaku pembelian masa
depan anggotanya, hal ini berguna untuk memahami fungsi yang disediakan dan
peran yang dimainkan oleh anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
mereka.
- Peran Perilaku
Keluarga dan kelompok lain menunjukkan apa yang disebut sosiolog Talcott
Parsons sebagai perilaku peran instrumental dan ekspresif.
- Peran
instrumental, juga dikenal sebagai peran fungsional atau ekonomi,
melibatkan keuangan, kinerja, dan fungsi lainnya yang dilakukan oleh anggota
kelompok.
- Peran
Ekspresif melibatkan pendukung anggota keluarga yang lain dalam proses
pengambilan keputusan dan mengekspresikan kebutuhan keluarga estetika atau
emosional, termasuk norma-norma keluarga menegakkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar